Berita
Pemuda Harus Kreatif Tak Boleh Cengeng
- 26 November 2018
- Posted by: Redaksi
- Category: Berita Pemerintah
Rumah ‘Athek–athek’ atau rumah kreatif Rembang, Jum’at (26/11/2018) malam diresmikan Ketua Dewan Kehormatan RCCN (Rembang Creative Community Network), KH Mustofa Bisri atau Gus Mus. Rumah yang bisa berfungsi sebagai sanggar bagi kaum muda untuk mengasah kreativitas itu terletak di Jl. Jendral Sudirman Komplek Ruko Koperasi Utama Karya Rembang.
Pada kesempatan itu, Gus Mus berharap, Rumah Athek-athek menjadi rumahnya pemuda-pemudi kreatif Rembang dalam hal apa saja. Jangan sampai anak-anak muda dikumpulkan di RCCN menjadi tidak kreatif dan cengeng.
”Di sini ada Pak Bupati. Jangan sampai anak-anak muda menjadi cemeng, sithik-sithik (sedikit-sedikit merengek-red) ke pak bupati, kalau bupati pingin bantu anaknya tidak apa-apa, tapi jangan selalu bikin proposal. Kreatif itu termasuk kreativitas dalam mencari dana,” terangnya.
Terkait potensi Rembang, pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin itu menguraikan, Rembang memiliki potensi yang sangat besar. Garis pantainya saja lebih panjang dari Iskandariyah Mesir dan Casablanca Maroko bahkan Kuwait yang tidak memiliki pantai pun membuat pantai buatan dan itu semua laku dijual. Selain itu pusat batik Rembang tidak kalah dengan batik pekalongan dan Yogyakarta.
Bupati Rembang H. Abdul Hafidz berpesan, meskipun kreatif tapi juga memiliki arah serta Batasan-batasan, sehingga tidak ke mana-mana. Sementara itu, menanggapi permintaan Gus Mus agar pemuda tidak “cemeng” atau cengeng, Bupati setuju, namun demikian ia berjanji untuk memantau perkembangan dan mensupport kegiatan-kegiatan meskipun tidak diminta.
“Tadi maksudnya Gus Mus itu jangan putus asa sebelum berjuang. Nanti kami akan terus memantau dan mensupport meskipun tidak diminta,” imbuhnya.
Sebelumnya, Ketua RCCN, Ahmad Rifan mengatakan, rumah athek-athek terbuka untuk siapa saja. Karena kreativitas tidak dapat terlepas dari hak asasi manusia.
Menurutnya kreativitas tidak hanya terbatas pada 16 sub sektor ekonomi kreatif, tapi juga dapat dikolaborasikan dengan sektor-sektor perekonomian lainnya seperti sektor pertanian yang tidak masuk dalam 16 sub sektor ekonomi kreatif dikolaborasikan dengan sub sektor design produk.
Berbagai atraksi hiburan meramaikan acara tersebut. Seperti pantomim, thong-thong klek, drama kolosal perang Lasem dan berbagai atraksi lainnya.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.
Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.