Berita
Antisipasi Penyebaran PMK, Dua Pasar Hewan di Rembang Ditutup Selama 4 Pekan
- 23 Januari 2025
- Posted by: rendy
- Category: Berita Pemerintah
Dua pasar hewan di Kabupaten Rembang ditutup sementara untuk memutus mata rantai penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak. Langkah ini diambil setelah ditemukan sapi yang diduga terjangkit PMK masih diperjualbelikan di Pasar Hewan Pamotan.
Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Dindagkop UKM) Rembang, Mahfudz, menjelaskan bahwa berdasarkan laporan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dintanpan) Rembang, terdapat tiga ekor sapi dari luar daerah yang bergejala PMK dijual di Pasar Hewan Pamotan.
“Mereka disuruh pulang itu tidak mau, karena alasannya sudah jauh-jauh datang. Sehingga langkah yang kita ambil dari rekomendasi Dintanpan akhirnya dilakukan penutupan sementara,” ujar Mahfudz, Kamis (23/1).
Meski petugas screening sudah meminta pedagang untuk mengembalikan sapi tersebut ke daerah asalnya, penjual tetap bersikeras menjualnya. Tidak ingin mengambil risiko, Pemkab Rembang memutuskan menutup sementara Pasar Hewan Pamotan.
Mahfudz menyebutkan bahwa penutupan sementara ini akan berlangsung selama empat pekan atau empat pasaran. Selain Pasar Hewan Pamotan, penutupan juga diterapkan di Pasar Hewan Kragan.
“Sabtu Minggu depan penutupan sementara di Pasar Hewan Kragan, kemudian Selasa minggu berikutnya lagi di Pasar Hewan Pamotan,” jelasnya.
Penutupan Pasar Hewan Kragan dilakukan sebagai langkah antisipasi untuk mencegah pedagang ternak berpindah lokasi ke sana, yang dapat meningkatkan risiko penyebaran PMK. Meski di Pasar Hewan Kragan belum ditemukan kasus serupa, tindakan ini dinilai perlu untuk menjaga keamanan.
Untuk memastikan kebijakan ini berjalan lancar, pihak Dindagkop UKM menggandeng Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) setempat. Langkah ini meliputi pengawasan agar tidak ada transaksi jual beli di pasar yang ditutup, serta penyegelan pintu masuk pasar hewan.
“Nanti akan kita buka kembali setelah kita lakukan evaluasi. Satu bulan saya kira cukup untuk kita melakukan evaluasi,” tutup Mahfudz. (re/rd/kominfo)