Berita
Apresiasi RSI Arafah, Bupati : Pemkab Berikan Pendampingan
- 9 Februari 2022
- Posted by: Redaksi
- Category: Berita Pemerintah
Bupati Rembang H.Abdul Hafidz menghadiri peletakan batu pertama gedung perawatan intensif dan masjid milik Rumah Sakit Islam (RSI) Arafah, Rabu (9/2/2022). Kegiatan tersebut juga dihadiri Ketua PBNU K.H. Yahya Cholil Staquf atau yang akrab disapa Gus Yahya, Wakil Ketua DPRD , Qolil Bisri Laqouf dan Wakil Bupati Rembang Mochamad Hanies Cholil Barro’.
Dalam kesempatan itu Bupati Hafidz mengapresiasi perjuangan awal- awal pihak RSI Arafah sampai dengan saat ini. Bentuk apresiasi dari Pemkab ditunjukkan dengan selalu mendampingi Rumah Sakit yang digagas oleh Badan Kesejahteraan Hajah Muslimat Nahdlatul Ulama itu.
“Apresiasi pemerintah tetap akan mendampingi dari segi operasional, pengawasan maupun dari sisi bantuan. DKK (Dinas Kesehatan-red) ada? Hari ini saya sampaikan bahwa kita dari pemerintah akan merencanakan Rp.1 miliar untuk yayasan (Yayasan pengurus RSI Arafah YKMNU (Yayasan Kesejahteraan Muslimat NU)) , sehingga secara regulasi ini memungkinkan, ” ungkapnya.
Bupati menjelaskan jika tahun ini tahap perencanaan, maka realisasi bantuan tahun 2023 mendatang. Sehingga jika ingin melakukan aselerasi pembangunan, maka solusinya hutang terlebih dulu.
Lebih lanjut Kepala Daerah yang pernah mondok di Pondok Pesantren Ma’hadu ‘Ulum Asy-Syar’Iyyah (MUS) Sarang itu menyampaikan terimakasih atas sumbangsih rumah sakit yang berada di jalan Rembang- Lasem ini dalam hal pelayanan kesehatan selama ini. Pasalnya upaya memberikan pelayanan kesehatan prima susah terwujud jika mengandalkan rumah sakit milik Pemkab saja.
“Sehingga saya terimakasih kepada RSI Arafah yang selama ini mengabdi kepada umat di bidang kesehatan yang dipelopori Ibu Nyai Hj. Muhsinah Cholil ( Ketua Pengurus RSI Arafah YKMNU Rembang yang juga Ibu dari Ketua PBNU Gus Yahya, Wakil Bupati Mochammad Hanies Cholil Barro’).”
RSI Arafah akan mendirikan masjid bernama Asy-Syifa. Masjid yang luasnya 213 m2 berkapasitas 171 orang dan dilengkapi plasa yang mampu menampung
230 orang. Sebelum rumah sakit ini hanya mempunyai mushola yang tentung hanya mampu menampung sedikit jama’ah.
Sedangkan gedung perawatan intensif yang akan dibangun terdiri atas ruang Intensive Care Unit ( ICU ), Ruang PICU (Pediatric Intensive Care Unit) yakni ruang perawatan intensif bagi anak dengan gangguan serius atau dalam kondisi kritis dan Ruang NICU (Neonatal Intensive Care Unit) merupakan tempat khusus untuk merawat bayi baru lahir yang membutuhkan pengawasan ketat oleh Tenaga Medis.
Sementara itu Gus Yahya menyampaikan terimakasih kepada Bupati Hafidz , atas kepedulian Pemkab kepada RSI Arafah. Kabar bantuan juga datang dari Menteri Agama nantinya.
Iapun mengakui pembangunan RSI Arafah ini mengandalkan tirakad. Dengan modal yang pas – pasan , sang Ibu dan teman- temannya di Muslimat NU berani bertekad mendirikan rumah sakit.
“Padahal biasanya kalau nggak cukup modal orang tidak akan berani mendirikan rumah sakit. Tapi RSI Arafah ini dibangun mengandalkan tirakad , ” ujarnya.
Dikatakannya yang seperti RSI Arafah di NU banyak. Banyakrumah sakit di daerah lain yang diinisiasi aktivis- aktivis NU yang mengandalkan tirakat.
“Nah apa yang dihasilkan RSI Arafah selama ini bisa terus digunakan untuk mengembangkan rumah sakit ini ke depan, ” harapnya.
Dr.H. Nowohadi Tjitrosuwito, Direktur RSI Arafah Rembang menceritakan bahwa berdirinya Rumah sakit yang dipimpinnya ini memang berbeda dari yang lain. Rumah sakit ini beroperasi dengan fasilitas bisa dibilang seadanya dengan kapasitas 44 unit tempat tidur hingga berkembang saat ini sudah 105 unit.
Dr. Nowo menyebut pembangunan gedung ICU ini diperkirakan selesai dalam waktu 5 bulan ke depan. Jika sudah selesai pihaknya akan mendaftarkan RSI Arafah dari rumah sakit tipe B ke tipe C.
“Pembangunan gedung ICU ini terhitung nekad, karena memang dananya ada untuk bangunannya tapi nanti yang ngisi itu siapa. Bangunan ICU ini diperkirakan menelan anggaran Rp. 2 milyar, sedangkan isinya bisa Rp. 3 sampai 4 milyar. Harapannya setelah Pak Bupati bisa bantu pak Wakil Bupati bisa bantu, ” tandasnya. (Mif/Rud/Kominfo)