Berita
Bupati Rembang Abdul Hafidz Temui Puluhan Seniman dan Pekerja Dangdut
- 21 Juni 2020
- Posted by: Redaksi
- Category: Berita Pemerintah
Puluhan orang yang tergabung dalam Perkumpulan Seniman Dan Pekerja Dangdut Rembang (Pasdendang) menggelar aksi ngamen Bareng, sebagai bentuk keprihatinan adanya pandemi covid-19. Mereka ngamen bareng ke sejumlah titik seperti di kawasan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Tasikagung, Pasar Rembang dan ruas jalur Pantura Semarang – Surabaya, tepatnya di depan Kantor Bupati Rembang.
Hampir tiga bulan mereka menganggur karena adanya aturan tidak diperbolehkannya pertunjukkan yang dapat mendatangkan banyak massa atau keramaian. Di bulan Syawal seperti sekarang, penyanyi biasanya dalam sehari rata-rata bisa manggung 3 kali, tetapi sekarang sama sekali tidak ada.
Hasil ngamen bareng sebesar Rp.1.5 juta rencananya diberikan kepada rekan seniman yang sangat membutuhkan uluran tangan. Sedangkan sebagian diserahkan kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Rembang yang diterima langsung oleh Bupati Rembang H.Abdul Hafidz.
Hadi Nurwanto, Sekretaris Pasdendang mengakui profesi seniman paling merasakan dampak Pandemi Covid-19. Ia memohon Pemkab Rembang membuat regulasi aturan yang membolehkan orang punya kerja dengan pentas hiburan musik, tapi diikat melalui prosedur protokol kesehatan.
“Misalnya orang punya kerja nanggap organ tunggal diperbolehkan. Mohon Pemkab buat aturan untuk kita. Pakai masker, cuci tangan, jaga jarak kita siap. Kalau kita-kita ini bekerja, sebenarnya bisa mengurangi beban pemerintah dalam hal kesejahteraan masyarakat, “ tandasnya.
Bupati, Abdul Hafidz kesempatan itu berjanji pada awal bulan Juli mendatang, pihaknya akan mengeluarkan regulasi di bidang seni. Kuncinya, tetap mengedepankan standar protokol kesehatan.
“Bangga warga saya ikut peduli penanganan Covid-19, tapi di sisi lain saya prihatin, karena aktivitas mereka terganggu. Sebentar lagi saya keluarkan surat edaran berkaitan seniman. Insyaallah nanti awal Juli akan kita mulai, “ terang Bupati.
Bupati menyadari jika menganggur terlalu lama, rawan memicu aksi kejahatan. Apalagi manakala sudah tidak ada bantuan dari pemerintah dan keuangan menipis, kondisi masyarakat akan semakin terpuruk.
Usai mendapatkan penjelasan dari Bupati, puluhan pengurus dan anggota Pasdendang membubarkan diri dengan damai.