Berita
Desa Tepi Pantai, Balongmulyo Jadi Prioritas Penanganan Stunting
- 7 Juni 2022
- Posted by: Redaksi
- Category: Berita Pemerintah
Pemerintah Kabupaten Rembang melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (Dinlutkan) kembali menggelar sosialisasi gemar makan ikan untuk mencegah stunting. Pada Selasa 7 Juni 2022 ini, sosialisasi menyasar Desa Balong Mulyo Kecamatan Kragan.
Selama sosialisasi secara bergantian Kepala Dinlutkan Sofyan Cholid dan Kabid Bina Usaha dan Peningkatan Daya Saing Nurida Adante Islami memberikan pengetahuan tentang pentingnya makan ikan bagi tumbuh kembang anak dan diajari membuat sate lilit ikan. Kandungan gizi ikan ini terutama Omega 3 ikan itu penting sekali di 1000 hari pertama kehidupan sehingga dapat menekan kasus stunting atau kegagalan tumbuh kembang anak akibat kekurangan gizi.
Wakil Bupati Rembang Mochamad Hanies Cholil Barro‘ menyebutkan Desa Balong Mulyo menjadi salah satu Lokus dari 27 desa yang terdapat kasus stunting. Padahal desa yang terkenal dengan destinasi wisata Pantai Balongan ini berada di tepi laut.
“Ini harus kita tekan, Balongmulyo jadi salah satu lokus penanganan stunting dari 27 desa di Kabupaten Rembang. Jadi kepala desa ini harus ada perhatian khusus, terhadap penurunan stunting, ” tuturnya.
Wabup Hanies menyampaikan akan mengadakan rembug stunting tingkat desa sampai tingkat kecamatan. Di forum tersebut menjadi wadah untuk saling bertukar pengalaman dan strategi.
Bidan Desa Balong Mulyo Darmawati menyebutkan ada 10 kasus stunting di desa tersebut. Rata- rata penyebabnya karena orang tua si bayi sebelum hamil masuk dalam kategori KEK (Kurang Energi Kronis) resiko tinggi. Di desa ini juga banyak pasangan usia subur yang resiko tinggi.
“Jika masuk dalam resiko tinggi, maka disarankan tidak hamil dulu, karena kalau hamil rawan anaknya lahir stunting.”
Menurutnya memang gemar makan ikan harus terus di sosialisasikan di Balongmulyo. Faktor kurangnya pengetahuan membuat makanan olahan berbahan ikan dan malas membuat variasi makanan ikan menjadi salah satu penyebab kurangnya minat warga untuk makan ikan.
Erna Nurliana salah satu warga Balongmulyo yang ikut sosialisasi menilai kegiatan yang digagas Dinlutkan sangat bermanfaat, baik dari wawasan tentang pentingnya makan ikan dan praktek membuat sate lilit berbahan dasar ikan. Diakuinya malas dan ogah ribet menjadi alasan kenapa sekarang banyak ibu-ibu jarang berinovasi dalam penyajian menu makanan ikan di rumah.
“Agak males mas buat sendiri seperti itu, ribet juga kan beli langsung ada. Tapi ini perlu dicoba, memang anak saya ini usianya 1,5 tahun sudah mulai kita ajari makan ikan, digoreng, dipepes tapi ya agak susah makannya jadi perlu kita coba ini, ” ujarnya saat diminta bagaimana tanggapannya atas kegiatan sosialisasi Gemar Makan Ikan ini.
Dalam kegiatan yang dipusatkan di pantai Balongan itu, Dinlutkan mengundang puluhan warga desa setempat. Mereka terdiri atas para ibu hamil, ibu mempunyai anak stunting, ibu mempunyai anak balita, ibu menyusui, remaja putri pra nikah. (Mif/Rud/Kominfo)