Berita
Dua Keluarga Nelayan Mendapat Santunan Ratusan Juta
- 14 Maret 2017
- Posted by: Redaksi
- Category: Berita Pemerintah
Dua keluarga nelayan dari desa Jatisari kecamatan Sluke menerima santunan kematian nelayan. Keduanya merupakan keluarga dari nelayan yang bernama Kasnadi dan Sukardi, masing-masing menerima Rp. 160 juta.
PT Asuransi Jasindo (Persero), yang bermitra dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam program Premi Asuransi bagi Nelayan, menyerahkan santunan asuransi kematian dua nelayan tersebut di aula lantai IV kantor Bupati Rembang, Senin (13/3/2017). Penyerahan secara simbolis diberikan oleh Bupati Rembang, H Abdul Hafidz, S.Pd.I didampingi Wakil Bupati Rembang, Bayu Andriyanto,SE, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Dinutkan) Ir. Suparman, dan Divisi Marketing Jasindo, Asep Triansah.
Kasi Pemberdayaan dan Perlindungan Nelayan Dinlutkan, Ema Wijayanti seusai penyerahan santunan menjelaskan klaim asuransi tersebut diperuntukkan nelayan kecil dan nelayan tradisional di bawah 10 GT.
“Saat ini pihaknya telah mengajukan klaim ke PT. Jasindo sebanyak sepuluh nelayan. Tujuh meninggal dunia dan tiga karena kecelakaan lalu lintas,”ungkapnya.
Besaran klaim asuransi bagi nelayan yang meninggal karena kecelakaan di laut mendapat klaim Rp. 200 juta, sedangkan meninggal karena sakit alami atau tidak karena aktivitas melaut sebesar Rp. 160 juta. Bagi nelayan yang mengalami kecelakaan lalu lintas baik di darat maupun di laut mendapat perawatan dan tidak meninggal maka mendapat santunan maksimal Rp. 20 juta.
Sementara itu Perwakilan dari PT. Jasindo, Asep Triansah mengatakan untuk pengajuan klaim asuransi nelayan syaratnya cukup mudah. Diantaranya surat ahli waris, surat keterangan desa, dan kartu keluarga, selanjutnya diserahkan ke dinas terkait.
Setelah klaim diajukan dalam waktu maksimal dua minggu dana sudah cair. Pencairannya melalui ATM bank BNI.
Umi Salamah, Istri dari almarhum Kasnadi mengaku sangat bersyukur atas santunan yang diterimanya. Dana tersebut akan digunakan untuk menghidupi keluarga sekaligus memenuhi kebutuhan sekolah anknya yang masih kelas V SD.
“Dulu bapak sakit setelah menangkap ikan, pulang terus tidak bisa bergerak. Setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit akhirnya meninggal,”tandasnya.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.
Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.