Berita
GOW Jateng dan Kabupaten Ziarah ke Makam RA Kartini
- 24 April 2019
- Posted by: Redaksi
- Category: Berita Pemerintah
Ketua Dewan Penasehat Organisasi Wanita Provinsi Jawa Tengah, yang juga Istri Gubernur Jawa Tengah yang sekaligus menjabat sebagai Hj. Atikoh Ganjar Pranowo bersama rombongan Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Jateng berziarah ke Makam Raden Ayu Kartini di Desa Mantingan Bulu-Rembang Rabu pagi (24/4/2019).
Kedatangannya disambut hangat oleh Istri Bupati Rembang yang sekaligus menjabat sebagai Ketua Dewan Penasehat Organisasi Wanita Kabupaten Rembang Hj. Hasiroh Hafidz dan dan Istri Wakil Bupati Rembang, Vivit Bayu Andriyanto beserta rombongan Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Rembang.
Dalam kesempatan itu Hj. Hasiroh Hafidz membacakan profil singkat pahlawan nasional yang diperistri Bupati Rembang masa itu, Raden Mas Adipati Singgih Djojo Adhiningrat.
“Beliau lahir dari Kabupaten Jepara tapi setelah dewasa dipersunting oleh Bapak Bupati kita, Bapak Adipati Djojo Adhiningrat selama usia 24 tahun itu dan meninggal disini dalam usia 25 tahun. Sehingga dikabupaten rembang ini cuma 11 bulan kira-kira tapi beliau sudah bisa memberi inspirasi memberi dorongan memberi semangat pada kaum wanita kita khusunya bisa untuk menggerakkan semuanya wanita kita untuk menjadi wanita yang bisa mandiri dan maju demi perjuangan Indonesia ini. ”
Hj. Atikoh menjelaskan dengan ziarah bisa mengatehui nuansa dan makna perjuangan R.A Kartini, yaitu dengan memperjuangkan akses pendidikan bagi kalangan perempuan. Menurutnya hal ini bukan menuntut bahwa kaum perempuan harus melebihi kaum laki-laki, akan tetapi diberi akses pendidikan sehingga nanti bisa mengaktualisasikan diri.
“Sebetulnya filosofi ziarah itu kan luar biasa sekali ya, dengan ziarah kita bisa tau perjuangan R.A Kartini itu seperti apa. Kita bisa tau nuansanya, makna dari perjuangannya itu bagaimana. Jadi beliau itu dulu kan memperjuangkan akses pendidikan untuk perempuan, itu intinya. Kenapa akses pendidikan karena itu adalah pondasi untuk mengentaskan kemiskinan, pondasi untuk pemberdayaan, pondasi untuk ketrampilan, maupun pondasi ketika dia menjadi seorang ibu,”
Selain ziarah, mereka juga memberikan bantuan perlengkapan sekolah kepada 25 anak dari keluarga tidak mampu, dan taliasih kepada warga tidak mampu serta kepada puluhan penyandang disabilitas.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.
Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.