Berita
Hari Jadi ke-67, Provinsi Jateng Jadi Garda Depan Lawan Radikalisme
- 15 Agustus 2017
- Posted by: Redaksi
- Category: Berita Pemerintah
Pada Peringatan Hari Jadi ke-67 Provinsi Jawa Tengah tingkat kabupaten Rembang dilakukan pembacaan Deklarasi Antiradikalisme dan Terorisme. Melalui Deklarasi tersebut menegaskan Jawa Tengah termasuk Kabupaten Rembang menjadi garda terdepan perlawanan terhadap radikalisme dan terorisme.
“Jangan hanya lantang bersuara dan membubuhkan tanda tangan saja. Tunjukan nasionalisme kepada ibu pertiwi dan lawan radikalisme dan terorisme lewat karya dan aksi nyata,” tegas Bupati Rembang, H. Abdul Hafidz saat membacakan sambutan Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP dalam upacara hari jadi ke-67 Provinsi Jawa Tengah di halaman kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Rembang, Selasa (15/8/2017).
Gubernur juga menyebutkan masih banyak PR dan persoalan yang harus diselesaikan, baik kemiskinan, pendidikan, kesehatan dan sektor lainnya. Belum lagi makin maraknya peredaran narkoba, yang nyata-nyata merusak mental dan masa depan generasi muda.
Meskipun demikian rasa optimis harus tetap ada, dengan dilandasi nawaitu yang tulus ikhlas, serta jiwa dan semangat kegotong royongan, maka kita mampu menuntaskan setiap persoalan dengan sebaik-baiknya.
Dengan karya nyata Jawa Tengah terus menuju ke arah yang lebih baik. Semua keluh kesah ditampung untuk menjadi masukan dalam menyelesaikan permasalahan.
“Melalui karya dan aksi nyata, dari waktu ke waktu Jawa Tengah terus bersolek untuk merias diri agar makin menarik hati. Dari masa ke masa Jawa Tengah terus berbenah untuk merespon setiap keluh kesah dan menyelesaikan persoalan yang susah,” ujarnya.
Tidak bisa dipungkiri, infrastruktur di Jawa Tengah makin memadai. Pelayanan publik juga dinilai sudah baik.
Ia mengungkapan masyarakat mengapresiasi keramahan birokrasi yang luar biasa di Jawa Tengah dalam pelayanan publiknya. Penghargaan Pusat dan masyarakat pada kinerja birokrasi di Jawa Tengah, menjadi kebanggaan dan sekaligus tantangan untuk memberikan pelayanan yang makin baik.
Di depan ratusan Aparatur Sipil Negara (ASN) Gubernur melalui Bupati mengingatkan tahun 2018 mendatang diselenggarakan Pilgub dan 7 (tujuh) Pilkada Kabupaten/Kota se Jawa Tengah. Kemudian tahun 2019, Pileg dan Pilpres serentak. Semua diharapkan bisa menghadapinya dengan jiwa kedewasaan yang tinggi.
“Berbeda pilihan bukan berarti harus tawuran dan jotos-jotosan. Perbedaan itu keniscayaan. Pilihan itu hak setiap orang yang harus dihargai.”
Apapun pilihannya, tidak boleh kemudian lantas menjadi sumber perpecahan dan retaknya persaudaraan diantara warga Jawa Tengah. Terlalu bodoh hanya karena Pilkada harus mengorbankan persaudaraan diantara warga. Terlalu naïf kalau pase-duluran yang sudah ngrembaka harus terciderai karena kepentingan sesaat. Apapun itu, persaudaraan dan kondusivitas Jawa Tengah adalah yang utama.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.
Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.