Berita
Inspirasi dari Keluarga, Gapit Bunga Aneka Rasa Asal Rembang Sukses di Pasaran
- 2 September 2024
- Posted by: Redaksi
- Category: Berita Pemerintah
Produk UMKM berupa jajanan tradisional, gapit bunga beraneka rasa, kini menarik perhatian para pengunjung toko oleh-oleh di Kabupaten Rembang. Produk ini merupakan hasil kreasi Sri Mei Lanawati, yang mendapatkan ide unik saat mengandung anak pertamanya. Berawal dari keinginan memiliki usaha rumahan, Mei, yang sebelumnya bekerja sebagai sales, mulai mempelajari pembuatan kue gapit dari neneknya di Blora pada tahun 2022.
“Awalnya, saya ingin punya kegiatan di rumah setelah punya anak. Saat itu, saya masih bekerja sebagai sales. Akhirnya, saya belajar membuat gapit dari nenek di Blora dan mencatat semua bahan serta cara pembuatannya,” ujar Mei, warga Desa Kabongan Kidul, Kecamatan Rembang.
Setelah belajar, Mei bersama ibu dan suaminya mulai bereksperimen membuat kue gapit di rumah. Menggunakan bahan dasar seperti tepung tapioka, tepung beras, margarin, telur, dan gula, mereka mengembangkan berbagai rasa dengan bahan alami seperti ubi ungu yang diblender. Tidak puas dengan bentuk dan rasa yang umum, Mei kemudian menciptakan gapit berbentuk bunga dengan 13 varian rasa seperti pisang, jambu, nangka, labu kuning, jahe, ubi ungu, kacang, dan coco pandan.
Pada tahun 2005, Mei masih merasa kurang percaya diri untuk menjual produknya. Gapit yang dihasilkan hanya dibagikan gratis di desa sebagai ajang promosi. “Dulu, saya belum percaya diri, jadi produknya saya sumbangkan untuk forum-forum pengajian,” ungkap Mei.
Namun, usaha ini mulai membuahkan hasil ketika seorang suplier dari Semarang tertarik pada produknya di tahun 2014. Selama setahun, Mei memasok 150 kilogram gapit ke toko-toko di Semarang. Sayangnya, kerjasama ini harus terhenti ketika toko tersebut terbakar pada tahun 2015. Meskipun begitu, Mei mendapatkan ilmu berharga tentang desain kemasan yang masih ia gunakan hingga kini.
Saat ini, produk gapit bunga beraneka rasa ini bisa ditemukan di sejumlah toko oleh-oleh di Rembang, termasuk di Rumah BUMN. Harga produknya bervariasi, mulai dari Rp 20 ribu untuk kemasan plastik hingga Rp 30 ribu untuk semprong durian dalam kemasan kardus. Mei berencana menambah varian rasa baru seperti daun kelor, dan masyarakat dapat menemukan produk ini di acara Njajan Fest pertengahan September mendatang.