Berita
Jelang Nataru, Stok Pangan Aman
- 22 Desember 2022
- Posted by: Redaksi
- Category: Berita Pemerintah
Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru, stok pangan kebutuhan pokok di Kabupaten Rembang masih aman. Hal itu diungkapkan Asisten 2 Sekretaris Daerah Sekda Rembang, Agus Salim saat rapat koordinasi lintas sektoral ekonomi, keuangan, industri dan perdagangan (Ekuinda) dalam rangka kesiapan menjelang Nataru, Rabu (21/12/2022).
Agus Salim menuturkan peningkatan aktifitas pembelian masyarakat jelang Nataru selalu terjadi. Sehingga Pemkab selalu memberikan perhatian agar masyarakat tidak mengalami kesulitan. Agus Salim juga merinci ketersediaan stok pangan beras 8.277,45 ton, terigu 10,3 ton, telur 8,4 ton, gula 98 ton, kedelai 27 ton, dan minyak goreng 23.801 ton. “Biasanya rame biasanya telur, sekarang ini harganya juga naik namun tidak terlalu tinggi. Ini pemerintah kabupaten sudah memprediksi dan ketersediaan bahan pokok sudah bisa kita siapkan,” terangnya.
Disebutkannya harga bahan pokok per tanggal 19 Desember 2022 sejumlah komoditas mengalami kenaikan harga. Namun kenaikan harga tersebut masih dalam tingkatan yang wajar. Meliputi komoditas beras premium di harga Rp. 12.800/kg, beras medium Rp. 10.700/kg, gula pasir Rp. 13.500 /kg, minyak goreng curah Rp.14.300 /kg , minyak goreng kemasan, Rp. 15.800 /kg, minyak goreng premium Rp.19.500 / kg. Kemudian untuk komoditas daging sapi Rp. 131.000/kg daging ayam ras Rp. 31.000 /kg, telur ayam ras Rp. 31.000 /kg, cabai merah Rp. 28.000 /kg, rawit merah Rp. 40.600, bawang merah Rp. 31.000 / kg dan bawang putih Rp. 20.000 /kg.
Bupati Rembang Abdul Hafidz mengatakan Pemkab Rembang dalam waktu dekat juga akan menggelar operasi pasar terkait ketersediaan dan harga bahan pokok di pasaran. “Dari pemerintah juga akan menyiapkan rencana untuk operasi pasar. Saya minta Dinas Indagkop dalam waktu 1 atau 2 Minggu ini untuk menyiapkan rencana operasi pasar, ” ucapnya. Di sisi lain , dalam upaya menjaga daya beli masyarakat, pemerintah juga sudah memberikan bantuan langsung tunai (BLT) kepada bagi mereka ang kurang mampu. Sehingga naiknya harga bahan pokok menurutnya tidak akan terlalu membebani masyarakat. (Mif/Rud/Kominfo)