Berita
Kisah Inspiratif Cahyo Awwali: Semangat Belajar Tak Terhalang Keterbatasan
- 14 Juni 2024
- Posted by: Redaksi
- Category: Berita Pemerintah
Cahyo Awwali, seorang remaja penyandang disabilitas asal Rembang, telah menjadi sorotan masyarakat karena kegigihannya menjalani hidup. Meski memiliki keterbatasan bicara dan gerak, semangatnya untuk belajar dan berwirausaha telah menginspirasi banyak orang.
Masih berusia 16 tahun, Cahyo baru saja lulus dari SMPN 2 Kaliori. Ia tinggal bersama neneknya, Gini, di Dukuh Gobog, Desa Gunungsari, Kecamatan Kaliori, Kabupaten Rembang, sejak berusia dua tahun. Orang tuanya telah berpisah dan tinggal di luar kota.
Setiap akhir pekan, Cahyo dan neneknya membuat kebab di rumah untuk dijual di kota. Puluhan kebab yang mereka buat sering kali habis terjual, kecuali jika hujan.
“Berangkat dari rumah naik ojek ke alun-alun Rembang jualan kebab, air mineral, dan kopi, terus jalan kaki keliling. Biasanya bawa 70 lebih, alhamdulillah pasti habis, kecuali kalau hujan,” ujar Cahyo dengan terbata-bata.
Cahyo juga membantu dalam proses pembuatan kebab, yang ia pelajari dari media sosial bersama neneknya. Hari libur sekolah dimanfaatkannya untuk berjualan, dengan tekad membantu neneknya dan mewujudkan cita-citanya menjadi pengusaha.
“Cita-cita pengen jadi pengusaha,” jawab Cahyo dengan tegas saat ditanya mengenai impiannya.
Semangat berjualannya tidak menghalangi keinginannya untuk melanjutkan pendidikan. Pemerintah Kabupaten Rembang bersama Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Keluarga Berencana (Dinsos PPKB) dan Sentra Margo Laras Pati mendukung Cahyo untuk melanjutkan pendidikan ke SMKN 1 Rembang.
“Ternyata lulus SMP dia mau melanjutkan ke SMK. Makanya kita bersama Kemensos membantu mendaftarkannya ke SMKN 1 Rembang,” ujar Kepala Dinsos PPKB Rembang, Prapto Raharjo.
Hidayah, salah satu pelanggan kebab Cahyo, mengungkapkan bahwa Cahyo tidak suka dikasihani. “Dia itu kalau diberi uang orang waktu jualan ditolak, nggak mau dia. Dia kasih kebabnya sesuai harga, dia tidak mau dikasihani,” tuturnya.
Hasil dari jualan kebab dan kopi ditabung untuk membeli sepeda motor yang rencananya akan dimodifikasi roda tiga. Saat ini, tabungannya sudah mencapai Rp 3 juta. Pemerintah telah memberikan sepeda listrik roda tiga yang dilengkapi kotak etalase untuk berjualan kebab dan kopi.
(Mif/Rud/Kominfo)