Berita
Pemkab Akan kirim Tim Temui Solikul Mursidin Yang Miliki Tempurung Kepala Tak Normal
- 7 Maret 2022
- Posted by: Redaksi
- Category: Berita Pemerintah
Pemkab Rembang merespons cepat informasi tentang warga Desa Kedungringin Kecamatan Sedan, Solikul Mursidin, yang hidup hanya memiliki sebagian tempurung kepala.
Bupati Rembang H.Abdul Hafidz melalui Sekretaris Daerah (Sekda), Fahrudin, memastikan pemkab mengirimkan tim dari Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) ke rumah Solikul. Tim DKK akan melihat kondisi Solikul secara rinci.
Sekda menjelaskan identifikasi terhadap kondisi Solikul perlu dilakukan untuk menentukan langkah selanjutnya. Selain itu untuk menentukan rumah sakit mana yang akan menjadi rujukan.
“Sekarang RSUD dr R Soetrasno di bawah DKK. Nanti mereka akan kami minta segera ke lokasi untuk melakukan identifikasi kondisi Solikul,” ujarnya.
Tempurung kepala pemuda 29 tahun itu hilang sebagian lantaran pada 27 November 2021 terlibat kecelakaan dengan dump truk saat bekerja di daerah Bancar Kabupaten Tuban Jawa Timur.
Kejadian itu mengakibatkan warga Rt 2 Rw 2 Desa Kedungringin tersebut terluka parah pada bagian kepala. Iapun sempat dirawat di RSUD dr R Soetrasno dan koma empat hari.
Luka parah di bagian kepala, membuat Solikul harus dirujuk ke rumah sakit di Kabupaten Lamongan, Jatim.
Hasil diagnosa medis, ternyata ada gumpalan darah di bagian kepala yang membuat tim dokter harus melakukan operasi dengan membuka sebagian tempurung kepala Solikul. Hasil dari operasi tersebut gumpalan darah berhasil dibersihkan, namun sejak itu Solikul hidup tanpa tempurung kepala sebelah kanan.
Operasi kedua harusnya terjadwal pada 1 maret 2022 kemarin. Namun batal karena
Pria yang berasal dari keluarga kurang mampu tidak memiliki biaya. Solikul tak bisa mengharapkan back up biaya dari BPJS Kesehatan, karena peristiwa tragis yang dialaminya itu merupakan kecelakaan kerja, sedangkan dirinya tak memiliki BPJS Ketenagakerjaan meskipun dia bekerja di Koperasi.
Menurut informasi biaya operasi tahap ke dua untuk memasang tempurung kepalanya akan menghabiskan biaya minimal Rp. 25 juta. (Mif/Rud/Kominfo)