Berita
Pemkab Rembang Fokus Tangani Anak Tidak Sekolah di 15 Desa pada 2025
- 10 April 2025
- Posted by: Redaksi
- Category: Berita Pemerintah

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang menegaskan komitmennya untuk menurunkan angka Anak Tidak Sekolah (ATS) pada tahun 2025. Upaya penanganan akan difokuskan pada 15 desa prioritas dengan menerapkan metode baru berbasis data.
Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia (PPM) Bappeda Rembang, Sigit Purwanto, melalui Pelaksana, Mochammad Arif Faizin, menjelaskan bahwa program pengentasan ATS tahun ini akan menggunakan data dari aplikasi Data Pokok Pendidikan (Dapodik).
“Untuk 2025 ini kita punya metode baru, agak beda dengan tahun-tahun sebelumnya. Dulu kita harus mendata per rumah, tapi sekarang sudah memakai aplikasi Dapodik untuk ATS ini,” ujar Arif.
Aplikasi Dapodik kini telah dilengkapi informasi terkait ATS. Setelah data diperoleh, tim akan turun ke lapangan untuk melakukan konfirmasi serta membujuk anak-anak yang terdata agar kembali bersekolah.
Metode baru ini untuk pertama kalinya diterapkan tahun ini. Jika terbukti efektif, pendekatan serupa akan diterapkan di lebih banyak desa pada tahun-tahun berikutnya.
Arif menambahkan, sosialisasi metode baru telah dilakukan pada Februari lalu. Kemudian pada Maret, operator di masing-masing desa melakukan verifikasi dan validasi (verval) data secara mandiri. Setelah libur Lebaran, Tim ATS Kabupaten dijadwalkan turun langsung ke desa-desa untuk melakukan rekonfirmasi.
Meski demikian, Arif mengakui bahwa masih banyak tantangan di lapangan. Setiap anak memiliki permasalahan yang berbeda, sehingga strategi penanganan juga harus disesuaikan.
“Rata-rata mereka tidak sekolah karena kurang motivasi, ada juga yang karena pernikahan dini, bahkan kenakalan remaja. Jadi pendekatannya memang harus disesuaikan dengan kondisi masing-masing anak,” pungkasnya.
Dalam rentang waktu 2021 hingga 2023, dari total 1.655 ATS, sebanyak 405 anak berhasil kembali ke sekolah. Sementara pada tahun 2024, dari 364 ATS yang tersebar di Kecamatan Bulu, Sedan, Kaliori, dan Sale, sebanyak 111 anak telah kembali bersekolah.