Berita
Pemkab Rembang Waspadai Ancaman Phishing pada Penggunaan Aplikasi Pemerintah
- 30 Oktober 2024
- Posted by: rendy
- Category: Berita Pemerintah
Pemkab Rembang mengadakan sosialisasi untuk mencegah ancaman phishing dalam penggunaan Cash Management System (CMS) di lingkungan Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Acara yang digelar pada Selasa (29/10) di aula lantai 4 Setda Rembang ini bertujuan memberikan pemahaman kepada OPD agar lebih waspada terhadap potensi penipuan online dalam transaksi non-tunai.
Sekretaris Daerah (Sekda) Rembang, Fahrudin, menjelaskan bahwa digitalisasi di lingkungan pemerintahan mendorong semua transaksi dilakukan secara non-tunai melalui CMS. Meskipun hal ini memberikan kemudahan, ancaman phishing menjadi tantangan yang harus diantisipasi.
“Kemudahan ini pasti memiliki kelemahan, karena apa yang dihasilkan oleh manusia tidak akan sempurna. Dari sinilah kelemahan itu disosialisasikan, dan kelemahan itu bisa diatasi,” jelas Fahrudin.
Dalam sosialisasi ini, Pemkab Rembang bekerja sama dengan Bank Jateng untuk memberikan penjelasan mengenai tindakan-tindakan yang tidak dilakukan oleh Bank Jateng, seperti menghubungi nasabah secara pribadi atau menawarkan hadiah undian.
Fahrudin juga mengungkapkan contoh kasus penipuan yang terjadi di Kantor Kecamatan Sarang, di mana transaksi non-tunai dilakukan dengan pihak yang tidak jelas identitasnya.
“Kalau ditelusuri, jejaknya sampai ke Manado kalau tidak salah. Ini yang kemudian saya ingatkan, bahwa kemudahan yang diberikan oleh sistem ini ternyata menyimpan potensi ancaman yang harus diwaspadai,” tambahnya.
Ia mengingatkan agar OPD yang memegang CMS berhati-hati karena sistem ini memiliki likuiditas yang tinggi. Kesalahan sekecil apapun dalam pengelolaan dana akan menjadi masalah besar.
“Maka ketika ada kesalahan sedikit terkait dengan kas daerah, itu sudah menjadi persoalan berat. Integritas juga dipertanyakan, karena orang yang dipercaya memegang uang harus benar-benar amanah,” tegasnya.
Pimpinan Bank Jateng Cabang Rembang, Eviek Susandari, menambahkan bahwa meskipun teknologi perbankan semakin canggih, serangan phishing tetap tidak bisa sepenuhnya dihindari.
“Artinya secanggih apapun teknologinya, SDM (Sumber Daya Manusia) yang harus mengendalikannya. Saya mohon kehati-hatiannya,” tutupnya. (re/rd/kominfo)