Berita
Penyaluran KUR Garam Rakyat, Bupati Minta Pemerintah Stabilkan Harga Garam
- 13 April 2019
- Posted by: Redaksi
- Category: Berita Pemerintah
Para Petani Garam di enam kabupaten seperti Kabupaten Rembang, Pamekasan, Bima, Jeneponto, Indramayu dan Kupang, hari ini, Sabtu (13/4/2019) menerima program Kredit Usaha Rakyat (KUR) Garam Rakyat tahun 2019. MenKo Bidang Perekonomian, Darmin Nasution hadir di Pamekasan dan melakukan teleconference di lima kabupaten tersebut.
Di Kabupaten Rembang penyaluran KUR Garam Rakyat dilaksanakan di pendapa Museum RA Kartini. Dihadiri Asisten Deputi Peningkatan Daya Saing Koperasi dan UKM Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Iwan Faidi, Bupati Rembang, H. Abdul Hafidz, Kepala Bank yang menangani KUR dan petani garam.
Dalam kesempatan itu, Bupati Rembang H. Abdul Hafidz mengapresiasi kepada Pemerintah atas adanya KUR di sektor Garam Rakyat dengan bunga 7 persen per tahun. Namun Iapun menyampaikan keluhan para petani selama ini tentang harga yang seringkali anjlok saat musim panen.
“Harga garam saat penen raya Rp. 1.200 per kilogram sekarang ini harga tertingginya Rp 800 per kilogram. Dulu, harga garam pernah mencapai Rp 3000, bahkan Rp 4000 per kilogramnya. Bupati meraya yakin jatuhnya harga garam itu karena ada permainan yang terorganisasi, artinya pemerintah harus ikut turun tangan, jika harga stabil maka petani garam pasti sejahtera, ” tuturnya.
Mananggapi permasalahan harga, Dari Pamekasan melalui video teleconverence, Darmin Nasution mengungkapkan akan berkoordinasi dengan Menteri BUMN, agar PT. Garam bisa membangun lebih banyak gudang garam. Harapannya bisa membantu harga jual garam lebih stabil.
“PT. Garam ini penting, jangan kalau petani panen garam ikut- ikutan menurunkan harga. Nanti saya akan berbicara menteri BUMN untuk perintahkan bangun gudang lebih banyak, sehingga kalau panen tidak ada alasan gudang penuh, harga jatuh. Kita akan cari jalan, “ ungkapnya.
Sedangkan Asisten Deputi Peningkatan Daya Saing Koperasi dan UKM Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Iwan Faidi menyebutkan skema KUR Garam Rakyat yang ditetapkan melalui Permenko nomor 8 tahun 2018 sendiri bertujuan untuk meningkatkan kualitas produksi garam dari petani. Dimana KUR bisa diakses oleh usaha produktif seperti pembudidaya ikan, peternak, petani garam dan UMKM lainnya.
Realisasi penyaluran KUR di Jawa Tengah sejak januari sampai 31 Maret 2019 mencapai Rp. 6,7 trilyun kepada 282 ribu debitur. Di sektor garam hingga 11 April 2019 mencapai Rp 68,8 milyar, dengan total debitur sebanyak 2.354 orang dari petani garam. KUR di Rembang disalurkan melalui empat BUMN, yakni BNI, Bank Jateng, BRI dan Bank Mandiri.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.
Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.