Berita
Penyuluh Agama Islam Dibekali Kemampuan Dakwah Melalui Medsos
- 12 Maret 2020
- Posted by: Redaksi
- Category: Berita Pemerintah
Penyuluh Agama Islam di era globalisasi memiliki tantangan yang semakin berat. Banyaknya masyarakat yang menggunakan media sosial harus dapat dimanfaatkan.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Rembang, Atho’illah Muslim dalam kegiatan kursus singkat dakwah melalui media sosial, di Pendapa Museum Raden Ayu Kartini, Selasa (10/3).
Bahkan Atho’illah Muslim menyebut tantangan terberat penyuluh agama adalah banyaknya anak- anak yang dapat mengakses informasi dan gaya hidup sampai ke luar negeri hanya melalui android.
“Secara eksternal betapa tidak berat kalau kita menghadapi proses globalisasi yang ada seperti sekarang ini. Seorang anak kecil, bisa menjangkau kehidupan di luar Indonesia langsung mengakses dengan androidnya. Maka kalau anak-anak generasi bangsa di masa depan, tanpa didasari pondasi agama yang kokoh dan keilmuan yang kuat. Maka tidak mustahil munculnya adalah generasi anak bangsa yang tidak menjadi pilar kerukunan, tetapi malah justru menjadi pilar keberantakan daripada anak bangsa itu sendiri,” imbuhnya.
Sedangkan tantangan berat dari internal penyuluh saat ini yakni perilaku anak- anak yang sudah banyak meninggalkan adat dan tata krama kesopanan.
Kabag Kesra setda Rembang, Mohammad Sofyan saat membacakan sambutan Bupati Rembang menghimbau agar penyuluh agama dapat memanfaatkan media sosial menjadi media dakwah sebagai corong kemenag dalam mengatasi penyakit sosial masyarakat seperti penyebaran hoax dengan menggunakan media sosial. Pasalnya, hoax mengancam kehidupan masyarakat dan ujungnya fitnah.
Dalam kegiatan itu diisi penyerahan Surat Keputusan (SK) Penyuluh Agama Islam non Pegawai Negeri Sipil (PNS) periode 2020 – 2024, pengukuhan dan rapat kerja Forum Komunikasi Penyuluh Agama Islam (FKPAI) Kantor kemenag Rembang.
Ketua Umum FKPAI adalah Sujadi dibantu Sekretaris Umum, Abdul Ghofur serta Bendahara Umum, Shobarno dilengkapi dengan Bidang Organisasi dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Bidang Penggalangan Dana dan Jaringan Kerja, Bidang Penyuluhan dan Kurikulum, Bidang Hubungan Masyarakat dan Media informasi, bidang pelayanan kehidupan beragama maupun bidang pemberdayaan masyarakat.