Berita
Perkuat Budaya Inovasi, Rembang Innovation Award 2025 Tekankan Dampak Nyata bagi Warga
- 10 Desember 2025
- Posted by: rendy
- Category: Berita Pemerintah
Wakil Bupati Rembang, Mochamad Hanies Cholil Barro’, menegaskan bahwa inovasi yang dikembangkan di Kabupaten Rembang harus memberikan manfaat nyata dan langsung dirasakan oleh masyarakat. Hal tersebut disampaikannya pada kegiatan Rembang Innovation Award (RIA) 2025 yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Rembang di salah satu hotel kawasan Jalur Pantura, Rabu (10/12).
Kegiatan yang diikuti sedikitnya 160 peserta dari perangkat daerah, BUMD, desa/kelurahan, sekolah, pelaku usaha, hingga masyarakat umum ini menjadi wadah untuk memperkuat budaya inovasi serta mendorong peningkatan kualitas pelayanan publik.
Wabup Hanies menyampaikan bahwa inovasi bukan sekadar perlombaan, melainkan instrumen penting untuk mempercepat pembangunan daerah. Pada 2025, percepatan inovasi difokuskan pada empat sektor strategis, yaitu layanan publik berbasis digital, penguatan ekonomi dan UMKM, ketahanan kelautan dan perikanan, serta inovasi sosial untuk kesejahteraan masyarakat.
“Inovasi harus dapat menjawab kebutuhan masyarakat dan memberi dampak nyata. Ini menjadi komitmen kita bersama,” tegasnya.
Untuk mendukung percepatan tersebut, Pemerintah Kabupaten Rembang mendorong enam strategi inti, yaitu kolaborasi multipihak, digitalisasi proses kerja pemerintahan, penguatan regulasi, peningkatan kapasitas aparatur, skema pendanaan inovatif, serta monitoring dan evaluasi secara berkala.
“Jadikan momentum hari ini sebagai pemicu untuk memperbaiki cara kerja, memperkuat kreativitas, dan berani mencoba pola baru,” imbuhnya.
Sementara itu, Sekretaris Bappeda Rembang, Solikin, menjelaskan bahwa pelaksanaan RIA 2025 telah melalui beberapa tahapan. Krenova untuk kategori pelajar dan masyarakat umum dilaksanakan pada 10–12 Juli 2025, sedangkan penilaian inovasi untuk kategori OPD, BUMD, dan desa/kelurahan berlangsung pada 24 November 2025.
Ia menyampaikan bahwa Rembang Innovation Award merupakan wujud komitmen Pemerintah Kabupaten Rembang untuk mendorong OPD, BUMD, pemerintah desa/kelurahan, dunia pendidikan, dan masyarakat agar terus berinovasi. Menurutnya, banyak inovasi yang lahir tahun ini bersifat sederhana namun berdampak signifikan, baik dalam efisiensi pelayanan, pemberdayaan masyarakat, maupun penguatan ekonomi lokal.
“Ini membuktikan budaya inovatif di Kabupaten Rembang semakin kuat,” lanjutnya.
Bappeda sebagai koordinator inovasi daerah berkomitmen terus mendampingi dan memfasilitasi pengembangan ekosistem inovasi. Solikin berharap RIA tidak berhenti sebagai ajang penghargaan, tetapi menjadi gerakan berkelanjutan yang mendorong lahirnya ide-ide baru di seluruh lini pemerintahan dan masyarakat.
“Semoga inovasi yang lahir hari ini dapat direplikasi dan manfaatnya dirasakan lebih luas oleh masyarakat,” imbuhnya.
Acara RIA 2025 ditutup dengan penyerahan trofi dan piagam penghargaan kepada para pemenang. Sejumlah inovasi terbaik dinilai memiliki potensi untuk diusulkan pada kompetisi tingkat provinsi maupun nasional sebagai bagian dari upaya meningkatkan indeks inovasi daerah. (re/rd/kominfo)