Berita
Gerakan RABU PON Mulai Digelar di Rembang, Dorong Ketahanan Pangan dan Kemandirian Desa
- 30 Juli 2025
- Posted by: rendy
- Category: Berita Pemerintah

Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Jawa Tengah resmi meluncurkan program Gerakan Ibu Menanam Pohon atau RABU PON, Rabu (30/7/2025). Peluncuran dilakukan secara luring dan daring di lima kabupaten/kota pilot project, yakni Brebes, Sragen, Purworejo, Banjarnegara, dan Rembang.
Di Kabupaten Rembang, kegiatan dipusatkan di Balai Desa Sidomulyo, Kecamatan Sedan. Desa ini dipilih oleh TP PKK Provinsi Jawa Tengah karena termasuk dalam kategori desa dengan tingkat kemiskinan ekstrem. Kegiatan dihadiri oleh perwakilan TP PKK Kecamatan Sedan, organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, serta Anggota Komisi V DPR RI, Harmusa Oktaviani.
Rangkaian kegiatan RABU PON dijadwalkan berlangsung selama tiga hari, yakni 30 Juli, 5 Agustus, dan 6 Agustus 2025. Agenda mencakup partisipasi OPD, TP PKK, dan lembaga sosial daerah dalam berbagai aktivitas.
Program ini tidak hanya mendukung ketahanan pangan, tetapi juga menyasar kelompok masyarakat rentan secara sosial. Beberapa kegiatan yang dilaksanakan antara lain pemeriksaan kesehatan gratis untuk 100 warga, pelatihan menanam dan beternak, penyaluran bantuan sembako, serta praktik bertanam dan beternak bersama penyuluh pertanian lapangan (PPL) dari Dinas Pertanian.
Ketua TP PKK Kabupaten Rembang, Musringah Harno, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari upaya membangun kemandirian keluarga dan desa. Ia berharap program ini tidak berhenti pada seremoni, melainkan terus dikembangkan dan menyentuh lebih banyak desa binaan.
“Melalui RABU PON, kami ingin ibu-ibu di desa memiliki keterampilan untuk menanam, memelihara ternak, dan mengelola sumber pangan keluarga. Ini menjadi salah satu cara kita mengurangi beban ekonomi rumah tangga serta meningkatkan ketahanan keluarga,” tuturnya.
Anggota Komisi V DPR RI, Harmusa Oktaviani, mengapresiasi pelaksanaan program bantuan terpadu yang menyasar warga kurang mampu di pedesaan. Menurutnya, program ini membawa dampak positif karena mencakup berbagai kebutuhan dasar masyarakat.
“Program ini memberikan manfaat buat masyarakat, terutama bagi warga yang tidak mampu. Bantuan yang diberikan cukup komplit, dari tanaman, ternak, hingga sembako,” ujar Harmusa.
Ia menambahkan, bantuan yang bersifat multifungsi sangat membantu masyarakat dalam meningkatkan ketahanan pangan sekaligus kesejahteraan ekonomi keluarga. Ia berharap program serupa dapat diperluas ke wilayah lain.
“Harapan saya, semoga tidak hanya di desa ini saja, tapi bisa menyebar ke desa-desa lain. Targetnya nanti minimal satu kecamatan ada satu desa yang mendapat bantuan seperti ini,” tandasnya.
Dengan menggabungkan aspek pertanian, kesehatan, dan sosial, program RABU PON diharapkan menjadi gerakan berkelanjutan yang mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat, khususnya kaum ibu dan keluarga di pedesaan. (re/rd/kominfo)