Berita
Wabup Hanies Apresiasi Pelatihan Membatik di PKBM Tanjungsari Rembang
- 13 Desember 2024
- Posted by: rendy
- Category: Berita Pemerintah
Untuk meningkatkan keterampilan kerja siswa, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Sekolah Kerja Tanjungsari, Kecamatan Rembang, mengadakan pelatihan membatik, manajemen batik, dan fashion. Pelatihan yang berlangsung selama tiga hari, mulai 13 hingga 15 Desember 2024, bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berbagai bidang.
Kepala Sekolah PKBM Tanjungsari, Muhammad Ali Sodikin, menjelaskan bahwa pelatihan ini diselenggarakan untuk memperkaya keterampilan kerja siswa, khususnya dalam bidang membatik, manajemen, dan fashion. Siswa diajak untuk berkunjung ke tempat produksi batik Lasem untuk mempelajari proses produksi serta manajemennya.
“Setelah itu, pada hari kedua, pelatihan membatik akan dilaksanakan di PKBM Sekolah Kerja dengan empat instruktur. Kami juga akan melakukan kunjungan ke industri fashion di Magersari untuk belajar langsung,” ujar Ali.
Pelatihan ini akan diakhiri dengan acara fashion show pada Minggu, 15 Desember 2024. Acara ini dimaksudkan untuk mendorong rasa percaya diri siswa yang sebelumnya pernah putus sekolah.
“Bagi mereka yang pernah putus sekolah dan sekarang kembali, jangan pernah merasa malu atau minder. Ikut fashion show di sini adalah salah satu cara untuk membangkitkan semangat,” kata Ali.
Ali juga menambahkan bahwa setelah pelatihan, akan ada tindak lanjut untuk memanfaatkan batik hasil karya siswa. Dengan melibatkan lima desa sekitar sekolah, diharapkan batik-batik tersebut dapat digunakan sebagai seragam perangkat desa.
“Batik yang kami buat ini mewakili lima desa: Batik Tanjungsari, Batik Waru, Batik Sumberjo, Batik Tasikagung, dan Batik Padaran. Kelima batik ini sudah terdaftar di HAKI (Hak Kekayaan Intelektual), dan kami berharap dapat dibeli oleh perangkat desa,” jelasnya.
Wakil Bupati Rembang, Mochamad Hanies Cholil Barro’, menyambut baik pelatihan membatik ini. Menurutnya, Batik Lasem adalah produk asli Rembang yang telah dikenal hingga mancanegara dan sangat layak untuk dipelajari.
“Batik Lasem sudah bukan lagi identitas lokal, sudah menjadi produk yang dikenal secara nasional, bahkan internasional,” kata Gus Hanies.
Wabup Hanies menambahkan bahwa siswa PKBM tidak hanya perlu memperoleh pendidikan formal, tetapi juga keterampilan yang diperlukan untuk bersaing di dunia kerja setelah lulus.
“Sesuai dengan nama PKBM-nya, Sekolah Kerja, para siswa memang dipersiapkan untuk langsung bekerja setelah lulus dari PKBM ini,” pungkasnya (re/rd/kominfo)