Berita
Membangun Pendidikan Karakter Melalui Keteladanan Guru
- 25 November 2017
- Posted by:
- Category: Narasi Tunggal
Kemendikbud – Guru sebagai salah satu aktor penting dalam pendidikan nasional memiliki peranan strategis dalam implementasi Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). Sejalan dengan semangat nawa cita, peringatan hari guru nasional tahun 2017 mengambil tema “Membangun Pendidikan Karakter melalui Keteladanan Guru”.
“Guru sebagai sosok utama dalam satuan pendidikan formal memiliki tanggung jawab membentuk karakter peserta didik melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olah raga,” disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy dalam upacara bendera dalam rangka peringatan Hari Guru Nasional di kantor Kemendikbud, Jakarta, Sabtu (25/11).
Hari Guru Nasional (HGN) diperingati setiap tanggal 25 November setiap tahunnya, sesuai dengan Keputusan Presiden nomor 78 tahun 1994, yang dikuatkan Undang-undang nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Melalui peringatan HGN, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengajak semua pihak untuk bersama-sama mewujudkan suasana belajar seperti ajaran Bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara.
Menurut Mendikbud hal penting saat ini yang harus disadari oleh semua pendidik adalah perlunya pendidikan karakter generasi penerus bangsa. Peserta didik masa kini selain perlu memiliki keterampilan abad ke-21, namun juga harus memiliki bekal jiwa Pancasila yang baik guna menghadapi dinamika perubahan yang sangat cepat dan tidak terduga.
“Guru harus dapat berperan sebagai ‘the significant other’ bagi peserta didik. Guru harus menjadi sumber keteladanan. Dan semua pihak perlu mendukung guru-guru kita untuk mewujudkan generasi yang cerdas, kompetitif, dan berakhlak mulia,” pesannya.
Peningkatan Profesionalisme Guru
Momentum Hari Guru Nasional, menurut Mendikbud, hendaknya dapat dijadikan refleksi, tentang profesionalisme guru, apresiasi kepada guru, serta beragam kebijakan yang bermuara pada upaya mengembalikan kemuliaan dan martabat guru, serta tentunya kesejahteraan para pendidik bangsa.
“Sungguh, profesi guru adalah mulia dan terhormat. Menjadi guru merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan dengan panggilan jiwa, panggilan hidup, untuk mengabdi secara tulus demi kemajuan anak bangsa,” ujar Mendikbud.
Mendikbud menyampaikan, bahwa pemberian tunjangan profesi bagi guru yang telah tersertifikasi, serta tunjangan khusus bagi guru yang mengabdi di daerah khusus akan terus menjadi perhatian pemerintah. Demikian pula upaya untuk terus menambah guru-guru agar menjadi semakin produktif dengan sertifikasi keahlian ganda untuk memenuhi kebutuhan pendidikan kejuruan.
Kompetensi guru menjadi salah satu fokus perhatian Kemendikbud dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan. Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) bagi Guru yang dilaksanakan tahun 2017 merupakan kelanjutan dari Pengembangan Profesi Bagi Guru Pembelajar (PPGP). Program ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru. Salah satu dampak positif program pengembangan profesi ini ditunjukkan dengan meningkatnya capaian nilai uji kompetensi guru (UKG) dengan rata-rata nasional 70. Sebelumnya, pada tahun 2016, nilai rata-rata nasional UKG adalah 56,69.
Hasil UKG menjadi acuan para guru dalam melakukan penilaian diri (self assessment) tentang kompetensinya, sehingga kemudian dapat dapat menetapkan target pengembangan diri. Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan dilakukan melalui tiga moda, yaitu moda tatap muka, moda dalam jejaring (daring) murni, dan moda daring kombinasi. Pelaksanaannya dapat dilakukan di tingkat kabupaten/kota, provinsi, maupun nasional. Dalam mendorong peningkatan profesionalisme guru, Kemendikbud melakukan pendekatan komunitas. Saat ini penguatan peran Kelompok Kerja Guru (KKG) dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran semakin ditingkatkan. Berbagai stimulan telah diberikan untuk mendorong peran kesejawatan guru di tanah air.
Sejalan dengan hal tersebut, program penyediaan Guru Garis Depan (GGD) untuk mencapai pemerataan pendidikan yang berkualitas di daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal) terus dilakukan. Tidak hanya menjadi pendidik, para GGD juga berperan menjadi agen perekat kebinekaan yang menjadi kekuatan bangsa Indonesia. Selain itu, GGD merupakan wujud nyata upaya pemerintah untuk membangun negeri dari ‘pinggiran’. Tahun ini, sebanyak 6.296 orang guru yang telah melalui seleksi ketat ditempatkan di 93 kabupaten, pada 14 provinsi Indonesia. Sebelumnya, pemerintah menugaskan 797 GGD di daerah 3T di 28 kabupaten, pada empat provinsi.
Pekan Kreativitas dan Apresiasi Guru dan Tenaga Kependidikan 2017
Sepekan jelang peringatan hari guru nasional, Kemendikbud menyelenggarakan Pekan Kreativitas dan Apresiasi Guru dan Tenaga Kependidikan yang meliputi berbagai kegiatan yang memotivasi serta mengapresiasi guru dan tenaga kependidikan, di antaranya seperti Lomba Inovasi Pembelajaran, Lomba Pengelolaan Satuan Pendidikan, Penulisan Naskah Buku, Simposium Guru, Pameran Karya, dan beragam lokakarya dan seminar yang membahas tentang upaya meningkatkan kapasitas guru untuk menyiapkan generasi abad ke-21.
Berbagai lomba yang diadakan untuk guru dan tenaga kependidikan yang diselenggarakan merupakan bagian dari upaya pemerintah memberikan program stimulan kepada para guru untuk terus terpacu meningkatkan diri sebagai pendidik yang profesional.
Pameran karya guru dilaksanakan selama dua hari, yakni 24 dan 25 November 2017 di Plaza Insan Berprestasi, Gedung Ki Hajar Dewantara, Kemendikbud, Senayan, Jakarta. Dalam pameran ini, guru dan tenaga kependidikan terpilih diberikan kesempatan untuk menampilkan karya inovasi guru baik secara individu maupun komunitas.
Mendikbud menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua asosisasi profesi, dan organisasi guru yang telah menjadi mitra pemerintah dalam memajukan pendidikan nasional, khususnya memajukan guru Indonesia.
“Upaya pemerintah pusat tentu memiliki keterbatasan. Oleh karena itu, sangat pantas kita berikan apresiasi setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah ikut membantu meningkatkan kapasitas dan kompetensi guru,” kata Mendikbud. (*)
#GuruMuliaKarenaKarya
#TeladanGuru
disiapkan Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat Kemendikbud dan Tim Komunikasi Pemerintah Kemkominfo
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.
Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.