Berita
Presiden RI Resmikan Pasar Rakyat Hasil Revitalisasi Kemendag
- 12 Maret 2019
- Posted by:
- Category: Narasi Tunggal
Tangerang, 12 Maret 2019 – Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menegaskan bahwa Kementerian Perdagangan berkomitmen mencapai hasil terbaik dalam pengimplementasian seluruh mandat Presiden Joko Widodo. Pada implementasi mandat membangun dan merevitalisasi 5.000 Pasar Rakyat dalam periode 2015 – 2019, Kemendag kembali membuktikan komitmennya dengan peresmian secara simbolis diwakili Pasar Rakyat Serikat C Batusangkar – Kabupaten Tanah Datar, Pasar Rakyat Pekalongan – Kabupaten Lampung Timur dan Pasar Rakyat Sagalaherang – Kabupaten Subang oleh Presiden Joko Widodo. Peresmian pasar yang juga diikuti dengan pemberian penghargaan pasar rakyat tersebut berlangsung dalam rangkaian acara pembukaan Raker Kemendag di ICE BSD Tangerang, Banten, Selasa (12/3).
“Peresmian pasar dan pemberian penghargaan pasar rakyat bertujuan meningkatkan motivasi instansi Pembina, pengelola dan pedagang untuk saling bersinergi mewujudkan eksistensi pasar yang aman, bersih, nyaman, dan berkeadilan. Selain itu juga bersinergi dalam memberikan kontribusi terhadap peningkatan perekonomian,” ujar Mendag.
Mendag menjelaskan, penghargaan pasar rakyat dianugerahkan kepada 14 pasar dengan kategori Pasar Revitalisasi Terbaik yang diberikan kepada pemerintah daerah Kabupaten Lampung Timur untuk Pasar Rakyat Pekalongan, Kabupaten Subang untuk Pasar Rakyat Sagalaherang, dan Kabupaten Sukoharjo untuk Pasar Rakyat Telukan. Untuk kategori Pasar Ramah Lingkungan penghargaan diberikan kepada pemerintah daerah Kota Tangerang Selatan untuk Pasar Rakyat Bintaro sektor 2 , Kabupaten Tanah Datar untuk Pasar Rakyat Serikat C Batusangkar, dan Kabupaten Pasuruan untuk Pasar Rakyat Gempol. Sedangkan untuk kategori Pasar Ramah Difabel, penghargaan diberikan kepada pemerintah daerah Kota Surakarta untuk Pasar Rakyat Tanggul , Kota Magelang untuk Pasar Rakyat Rejowinangun, dan Kabupaten Kudus untuk Pasar Rakyat Kliwon.
Ada pula penghargaan yang diberikan kepada lima Pengelola Pasar Terbaik, yaitu: Pasar Rakyat Manis Purwokerto – Kab. Banyumas , Pasar Rakyat Agung – Kota Denpasar, Pasar Rakyat Gunung Sari – Kota Cirebon, Pasar Pinangsungkulan – Kota Manado dan Pasar Rakyat Kelapa Dua – Kabupaten Tangerang.
“Apresiasi kepada pengelola pasar pantas diberikan atas upaya mereka mengelola dan mengembangkan pasar rakyat dengan baik, serta menyediakan barang kebutuhan masyarakat dengan harga yang terjangkau,” lanjut Mendag.
Secara spesifik, Mendag menjelaskan, kriteria penilaian pasar revitalisasi terbaik yaitu merupakan pasar yang dibangun melalui program revitalisasi pasar rakyat dan jangka waktu pembangunan fisik sesuai dengan tenggat waktu yang ditetapkan. Kriteria lainnya yaitu penyampaian laporan perkembangan pembangunan tepat waktu, persentase penyerapan realisasi keuangan tertinggi, pembangunan sesuai dengan prototipe, serta pasar telah termanfaatkan dengan baik dan dapat memberikan kontribusi peningkatan perekonomian di daerahnya.
Adapun kriteria penilaian pasar ramah lingkungan yaitu pasar bersih dan tertata rapi, memiliki program pengelolaan sampah di pasar (reduce, reuse, recycle), serta memiliki fasilitas kebersihan, pengelolaan limbah, dan area penghijauan yang memadai. Sementara, kriteria penilaian pasar ramah difabel yaitu memiliki infrastruktur dan fasilitas yang ramah untuk kaum difabel.
Sedangkan, pengelola pasar rakyat terbaik diberikan kepada mereka yang memenuhi kriteria penilaian yang ditentukan, yaitu memiliki visi dan misi yang jelas dalam pengembangan pasar, memiliki manajemen dan prosedur standar operasional pengelolaan pasar rakyat, dan memiliki program pengembangan/pemberdayaan, baik untuk pedagang maupun masyarakat sekitar.
“Pengelola pasar rakyat terbaik juga harus memenuhi kriteria memiliki inovasi dalam pengelolaan dan promosi pasar rakyat, serta sukses menjadi acuan dan contoh untuk pasar rakyat lainnya,” tambah Mendag.
Momentum Penghargaan Pasar Rakyat ini, lanjut Mendag, sekaligus menjadi ajang promosi nomenklatur ‘Pasar Rakyat’ ke semua kalangan masyarakat, mengingat perubahan penyebutan pasar tradisional menjadi pasar rakyat masih belum cukup dikenal masyarakat luas.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Tjahya Widayanti megungkapkan, selama 2015—2018, pemerintah telah membangun/merevitalisasi 4.211 unit pasar rakyat yang diikuti dengan melakukan pelatihan manajemen bagi pengelola pasar.
“Kemendag akan terus bekerja keras untuk menuntaskan sisa 1.037 unit hingga 2019,” tegas Tjahya.
Adapun kesempatan peresmian pasar dan penganugerahan penghargaan pasar rakyat tersebut dihadiri lebih dari 5.000 peserta yang terdiri Bupati/Walikota dan Kepala Dinas yang membidangi Perdagangan Kabupaten/Kota sebagai instansi yang melakukan pembinaan pasar, serta pengelola pasar dari pasar-pasar di seluruh Indonesia khususnya pasar yang telah direvitalisasi.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.
Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.