Berita
Di Usia ke-71, Negara Harus Hadir Untuk Rakyat
- 17 Agustus 2016
- Posted by: Redaksi
- Category: Berita Pemerintah Uncategorized
Setiap Instansi dan sekolah menggelar upacara Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-71 pagi ini, Rabu (17/8) sekira pukul 07.00 WIB. Tak terkecuali Pegawai Negeri Sipil (PNS) lingkungan Sekretariat Dewan (Setwan), Sekretariat Daerah (Setda) Badan Perencaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) kabupaten Rembang, mereka mengikuti upacara di halaman kantor Bupati Rembang.
Dalam upacara tersebut Plt Sekda Rembang, Hari Susanto bertindak sebagai Inspektur upacara. Sementara itu seluruh peserta upacara mengenakan seragam KORPRI lengkap dengan peci.
Plt Sekda saat membacakan sambutan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan kemerdekaan telah dirasakan bangsa ini lebih dari tujuh dasawarsa. Kebebasan berdiri di atas tanah air, lepas dari segala bentuk cengkeraman penjajahan bisa dinikmati generus penerus.
Namun yang perlu diingat bahwa perjuangan bangsa ini belum selesai. Mengisi kemerdekaan tak kalah penting dengan merebut dan menegakkan Kemerdekaan. “Kita adalah pewaris sah dari anak-anak Negeri untuk memberikan arti mengisi Kemerdekaan dengan berbagi peran dan tanggungjawab.”
Plt Sekda menyebut merdeka selalu mengandung aspek kebebasan. Dimensi kebebasan memiliki makna sebagai “bebas dari”, yaitu bebas dari penjajahan dan bebas dari penindasan dalam aspek luas. Dan, dimensi “bebas untuk”, yaitu lebih bersifat menunjukkan kemandirian, kemampuan, dan kematangan menggunakan kebebasan itu sendiri. Bebas berimajinasi, berekspresi, berkreasi bahkan berinovasi dalam koridor produktif-konstruktif memajukan, memakmurkan dan mengurus Indonesia yang bermartabat dan beradab.
“Bukan zamannya lagi, berteriak-teriak di luar memper-tontonkan kemurungan dan kesulitan bangsa sendiri tanpa solusi. Melemahkan dan menggadaikan harga diri bangsa. kebebasan yang kita nikmati hari ini bukanlah kebebasan yang tanpa batas. Kebebasan kita hari ini adalah kebe-basan yang harus bisa dipertanggung-jawabkan,”imbuhnya.
Gubernur di dalam sambutannya juga mengingatkan untuk melawan Narkoba, kekerasan terhadap perempuan dan anak, serta mencegah tindakan korupsi kita cegah sejak dini. Sementara kemiskinan, Kesehatan, Pendidikan, Energi dan Infrastruktur menjadi PR besar bangsa. Dengan gotong royong menjadi senjata membangun Bangsa.
Lebih lanjut, Ia menuturkan Jawa Tengah sebagai paku-bumi nya Indonesia siap memenuhi panggilan sejarah untuk bersama-sama tumbuh dan terus bergerak dalam pembangunan Negara dengan meningkatkan nilai kompetensi dan profesionalitas di berbagai bidang. Rakyat menunggu kerja nyata bukan sekedar wacana dan retorika.
Alhamdulillah, di sektor pelayanan publik dari Jawa Tengah telah menunjukkan perbaikan yang cukup berarti. Samsat sebagai primadona dan garda pelayanan masyarakat telah menun-jukkan kinerja yang baik dan memperoleh apresiasi masyarakat. Kita juga terus mendorong inovasi dalam membuka akses keterbukaan informasi serta transparansi.
“kita harus terus merawat nilai-nilai NEGARA HADIR ketika masyarakat butuh informasi. NEGARA HADIR ketika rakyat membutuhkan solusi. Demikian pula, ketika ada sebagian dari saudara-saudara kita yang tidak mampu dan sedang sakit kronis dan kritis telah dan terus kita bantu untuk dilayani sebaik-baiknya dan segera ditangani,”tandasnya
Pada prinsipnya pemerintah akan selalu bertekad menjadikan setiap pelayanan publik pada semua lini pembangunan di Jateng sebagai sebuah tradisi pelayanan yang baik. Yakni memberikan pelayanan yang mudah, murah, cepat dan tentunya diikuti dengan layanan yang bersih, transparan, akuntabel, ditambah senyuman.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.
Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.