Berita
Kenalkan Kehidupan Kartini Di Rembang Dengan The Life of Kartini
- 20 April 2016
- Posted by: Redaksi
- Category: Berita Pemerintah Uncategorized
Salah satu rangkaian kegiatan yang ditunggu-tunggu dalam Gema Kartini tahun ini adalah pementasan teater The Life of Kartini. Ratusan warga terlihat memadati pendopo Museum RA Kartini sebagai lokasi pementasan, Selasa (19/4) malam.
Dengan setting panggung, backsound dan lighting yang kreatif membuat penonton seolah-olah terbawa ke dalam cerita. Sebagian penonton juga terlihat tidak ingin melewatkan momen tersebut dengan mengabadikan setiap bagian cerita yang ditampilkan dengan kamera maupun kamera Handphone.
Sutrada , Dai Milovic menuturkan dalam pentas yang digelar selama satu jam lebih 15 menit itu mengisahkan bagaimana fragmen RA Kartini dari mulai datang di Rembang hingga meninggal. Ada dua poin yang digambarkan, yakni Kartini bahagia selama di Rembang dan saat di Rembang, Kartini mengaktualisasikan gagasannya semasa di Jepara.
Di dalam pementasan juga ditampilkan tarian burung dan macan di dalam kurungan. Tarian tersebut menggambarkan pemikiran besar dan cita-cita Kartini yang tinggi.
“Tarian itu saya mengambil dari gagasan Kartini, yang dibuat ukiran berbentuk macan dan burung di atasnya dan di sini kita aktualisasikan dalam bentuk tarian. Itu menggambarkan pemikiran artini yang masih terbelenggu oleh keadaan karena waktu itu Indonesia dijajah. Seangkan burungnya itu cita-citanya yang tinggi.”terangnya
Menurut Dai ada ada perbedaan pementasan teater The Life of Kartini tahun ini dengan tahun lalu. Untuk tahun ini ada tambahan tamu dari Belanda dan tarian macan dan burung.
Dan berbicara persiapan, Ia mengaku ada sedikit kendala ketika menentukan waktu karena teater ini melibatkan banyak pihak, baik dari Rembang Art Society, budayawan,penggiat seni di perguruan tinggi hingga pelajar yang aktif di sanggar teater Ataru dari SMAN 2 Rembang. Khusus untuk yang pelajar harus bisa membagi waktu antara persiapan UNAS an latihan.
Pemeran tokoh RA Kartini, Vita Dea Wardani mengaku menjiwai tokoh seorang Kartini cukup sulit. Wanita yang aktif menekuni teater sejak kelas I SMP itupun tidak menyangka akan terpilih sebagai pemeran Kartini.
“Tahun lalu saya memerankan selir dari suami Raden Ajeng Kartini. Jauh berbeda jika dibanding memerankan Kartini yang sangat dominan dalam dialog.”tutur siswi kelas III SMA asal desa Tajungsari Rembang itu
Salah satu penonton dari SMPN 2 Sluke, Asa Nurfarikha mengaku pementasan teater ini sangat dia tunggu, tahun lalu pun Asa turut menyaksikan The Life of Kartini. Di tahun kedua ini menurutnya tak kalah menarik karena ada banyak improvisasi.
“Jika dibanding tahun lalu penonton tahun ini jauh lebih banyak. Pemerannya juga banyak yang yang baru dan bisa dibilang junior.”imbuhnya
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.
Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.