Berita
Koperasi harus Bisa Bersaing Di Era MEA
- 25 Februari 2016
- Posted by: Redaksi
- Category: Berita Pemerintah Uncategorized
Koperasi harus kreatif dalam menghadapi persaingan usaha atau kegiatan ekonomi yang semakin ketat. Di tengah marak berdirinya toko modern misalnya, koperasi harus bisa inovatif demi memberikan dampak positif bagi anggotanya dalam hal ini adalah kesejahteraan anggota.
Hal tersebut disampaikan Pj Sekda Rembang, Hari Susanto saat memberikan sambutan di acara Rapat Akhir Tahunan (RAT) Koperasi Unit Desa (KUD) Saroyo Mino yang ke 38 di Balai Kartini, Kamis (25/2).
Kreatifitas menjadi konsekuensi yang harus dimiliki Koperasi di era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Persaingan terjadi tidak hanya dengan tetangga dan kota lain tetapi juga bersaing dengan negara lain.
Sekda menambahkan Koperasi harus menjalin kerja sama dengan banyak pihak, tidak bisa pengurus bekerja sendirian. Bekerjasama dengan mitra baik lokal maupun mitra berskala regional harus diakukan untuk membawa koperasi terus bekembang.
Menurut Sekda ada empat hal yang bisa digunakan untuk mengukur kemajuan suatu koperasi. Yakni indikator SDM, permodalan, peran terhadap lingkungan dan program strategis.
“Ada empat indikator untuk mengukur kemajuan koperasi. Diantaranya sumber daya koperasi baik SDM maupun permodalannya. Kedua perkembangannya yaitu bisa dilihat sarana dan prasarananya. Ketiga ada nggak peran terhadap lingkungan, apa dampak positifnya terhadap lingkungan, baik masyarakat maupun anggota sendiri. Yang keempat ada nggak program strategis untuk mendukung pembangunan di kabupaten Rembang.”terangnya
Semua indikator tersebut akan kembali ke tujuan utama Koperasi yakni mensejahterakan anggota. Sehingga segala usaha dan kegiatan KUD Saroyo Mino termasuk RAT harus berorientasi untuk memberikan yang terbaik untuk anggota, terlebih Pemkab saat ini memiliki program unggulan pengembangan ekonomi lokal termasuk koperasi.
Terpisah Gunadi, ketua KUD Saroyo Mino menyatakan pelayanan terhadap anggota bakal ditingkatkan dan lebih baik. Ini bisa dicontohkan pencairan dana saving nelayan atau bakul berjalan baik, di periode Juli – Desember 2015 kemarin.
”Lalu terkait aspirasi dari anggota, menginginkan lampu Mercusuar di pulau-pulau kita tampung. Kedepan supaya difasiliti pemerintah terkait, khususnya di pulau Masaran, Suwalan, Borekan dan Gede,” imbuhnya.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.
Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.