Berita
Masjid Jami’ Lasem, Makam Adipati Tejokusumo I Dan Makam Mbah Sambu
- 27 Juni 2016
- Posted by: Redaksi
- Category: Pariwisata Uncategorized
Makam Adipati Tejokusumo I, Masjid Jami’ & Makam Mbah Sambu
Adipati Tejokusumo I sebagai Bupati Lasem dari generasi ke-4 setelah Bupati Santi Puspo, pada tahun 1585 yang menempatkan pusat kekuasaannya di Soditan. Tiga tahun setelah menjadi Adipati, beliau membangun Masjid Jami’ Lasem pada tahun 1588 (berada di sebelah barat alon-alon kota Lasem), hingga sekarang masjid ini masih megah setelah mengalami pemugaran-pemugaran. Adipati Tejokusumo meninggal pada tahun 1632, selanjutnya jabatan Adipati di Lasem oleh Sultan Agung (dari Mataram) mengangkat Cik Go Ing sebagai Adipati dengan gelar Tumenggung Mertoguno.
Adipati Tejokusumo I dimakamkan di sebelah barat Masjid Jami’ yang dikelilingi oleh tembok bata, dan di dalam areal tembok bata tersebut terdapat tiga makam yang berderet dari barat ke timur. Makam Adipati Tejokusumo I terletak di bagian paling barat, dua makam lainnya tidak dikenal hingga kini. Jirat makam Tejokusumo I terbuat dari batu bata yang disusun tumpuk semakin ke atas semakin mengecil, setiap sudut dan bagian tengah masing-masing sisi jirat terdapat hiasan motif simbar. Adapun nisannya terbuat dari batu andesit yang dibentuk kurawal dengan hiasan medalion pada bagian tengahnya.
Di sebelah barat laut masjid, juga terdapat sebuah makam yang oleh masyarakat setempat disebut makam Mbah Sambu ( tokoh Islam yang lebih dikenal masyarakat ) seorang Cina yang menyebarkan agama Islam di daerah ini pada masa Tejokusumo I. Adapun makam Mbah Sambu dan istrinya yang berada di sebelah utara makam Adipati Tejokusumo I. Makam Mbah Sambu dan istrinya berada di dalam cungkup yang berdenah bulat & beratap kubah yang terbuat dari bata merah berlepa. Kemungkinan besar makam ini sudah dipugar. Di sebelah utara masjid terdapat bangunan terbuka yang terdapat makam-makam yang tidak dikenali identitasnya. Dengan melihat pada nisan-nisannya, tampak jelas bahwa kompleks makam ini sudah cukup tua, dan nisan-nisan tersebut sebagian terbuat batu andesit dengan bentuk kurawal dan gada.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.
Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.