Berita
Pemkab Targetkan Jumah Penderita Stunting Turun Hingga 25 persen
- 7 April 2016
- Posted by: Redaksi
- Category: Berita Pemerintah Uncategorized
Kasus stunting atau balita bertubuh pendek cukup tinggi di Kabupaten Rembang. Balita yang mengalami status gizi pendek ini mencapai angka sekira 36 persen.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang, dr. Ali Syafi’i mengatakan status gizi yang demikian tidak terjadi secara tiba-tiba, tetapi merupakan rangkaian dari situasi gizi jangka panjang.
Ali Syafi’i menjelaskan beberapa hal yang dapat menyebabkan status stanting diantaranya tingginya anemia pada remaja putri dan ketika memasuki masa kehamilan mempengaruhi janinnya. Di 14 hari pertama kehidupan, anak tidak mendapatkan asupan gizi yang cukup.
Untuk menekan kasus ini pemerintah harus berperan aktif dengan mengintervensi.“Sehingga pendekatannya dimulai dari kelompok usia yang sedini mungkin sampai ibu-ibu harus mendapat intervensi dan ini tantangan berat bagi kita.”ujarnya
Lanjut, Ali menurunkan kasus stunting itu tidak mudah. Sebagai contoh di negara yang telah berhasil, seperti Brazil dengan program yang konsisten mereka mampu menurunkan kira-kira 0,5 persen pertahun.
“Jika kita mentargetkan ingin menurunkan stunting menjadi 25 persen, teorinya kira-kira butuh 20 tahun. Ini program panjang, kami butuh dukungan untu intervensi gizi ke seluruh lapisan usia.”tuturnya
Menanggapi banyaknya balita dengan kasus stunting, Bupati Rembang, Abdul Hafidz berkomitmen untuk mendukung upaya Dinas Kesehatan untuk menurunkan kasus tersebut. Salah satu kegiatan untuk mengkampanyekan kesadaran pentingnya asupan gizi yang cukup bagi anak-anak adalah pencanangan minum susu bersama tanggal 19 April mendatang.
Bupati akan mendorong semua pihak termasuk Kepala Desa untuk memberikan pencerahan kepada warganya. Dana desa jangan hanya untuk pembangunan fisik.
“Maka sejak sekarang uang tersebut jangan sepenuhnya untuk kegiatan fisik, tapi juga digunakan untuk kegiatan non fisik seperti pemberdayaan, baik pemberdayaan ekonomi, pemberdayaan kesehatan.”jelasnya
Dia mencontohkan pemberdayaan kesehatan bisa untuk memberikan makanan yang bergizi kepada anak-anak. Pelaksanaan paling tidak tiga bulan sekali dengan bekerja sama dengan posyandu.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.
Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.