Situs Plawangan Dipamerkan

Berbagai situs bersejarah yang ditemukan di desa plawangan kecamatan Kragan hari ini, Kamis (12/11) dipamerkan. Kegiatan yang bertajuk Pameran dan Sosialisasi Arkeologi di situs Plawangan ini dilaksanakan hingga 15 November mendatang.

Jatmiko, penggagas pameran sekaligus Peneliti Utama dari Badan Penelitian Arkeologi Nasional menjelaskan pameran arkeologi kali ini merupakan sarana sosialisasi dari berbagai hasil-hasil  penelitian di daerah Plawangan sejak lebih dari 30 tahun yang lalu kepada masyarakat luas.

Tujuannya generasi muda mengetahui bahwa d Plawangan memiliki potensi yang unik dari sisi sejarah dan budaya peninggalan nenek moyang. Seperti salah satu tipe penguburan sekunder, Nekara Perunggu  yang diperkirakan sudah ada sejak tahun 1500 sebelum masehi,  di dalamnya ada rangka tulang manusia dan perhiasan emas yang menunjukkan status sosial orang yang dikubur pada waktu itu.

Tak hanya Nekara Perunggu, pengunjung juga bisa melihat hasil penemuan lainnya seperti uang kepeng, rangka manusia dalam bentuk primer, tempayan dan manik-manik yang usianya sama yakni pada masa perundagian atau Paleometalik.

“Penemuan ini tidak ada duanya dan harus menjadi kebanggaan masyarakat dan menjadi jati diri. Karena di wilayah Asia Tenggara dan nasional tidak ditemukan. Ini unik dan harus dilestarikan.”ujarnya

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Dinbudparpora) kabupaten Rembang, Sunarto  mengatakan benda-benda bersejarah banyak ditemukan di wilayah kabupaten Rembang. Situs tersebut harus dilestarikan sehingga menjadi aset budaya pariwisata yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.

“Sangat disayangkan jika benda-benda bersejarah ini rusak dan diperjualbelikan. Oleh karena itu situs Plawangan ini harus mendapat perhatian semua pihak. Jika dikelola dengan baik tidak hanya untuk edukasi tetapi juga berpotensi sebagai tujuan wisata.”tandasnya