Berita
Sosialisasi Pembangunan Struktur Hybrid Untuk Mitigasi Erosi di Desa Pasar Banggi
- 30 Mei 2016
- Posted by: Redaksi
- Category: Berita Pemerintah Uncategorized
Pemerintah Pusat melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan berencana membangun struktur hybrid untuk mitigasi erosi di desa Pasar Banggi Kecamatan Rembang.
Saat sosialisasi pembangunan tersebut di Balai desa Pasar Banggi senin (30/5) Kepala Dinas Perikanan dan kelautan Kabupaten Rembang Ir Suparman mengatakan saat ini di Desa Pasar Banggi mempunyai hutan mangrove yang menjadi andalan wisata desa, kendala ombak menjadi salah satu masalah untuk menambah ketebalan hutan mangrove sehingga tepat jika ada bangunan yang berfungsi untuk menambah sedimentasi diwilayah tersebut.
“Ketika sedimentasi itu bertambah nantinya akan dapat ditanami mangrove atau api-api,” tutur Suparman.
Suparman berharap nantinya jika sudah terbangun dan sedimentasi dirasa cukup untuk ditanami, Ia meminta agar KKP ikut memfasilitasi bibit dan penanaman di lahan tersebut.
Sementara itu Giri Walisandy dari Kementerian KKP menjelaskan biaya pembangunan struktur hybrid untuk mitigasi erosi untuk Kabupaten Rembang berasal dari APBN sebesar Rp 2.2 Miliar. Pembangunan tersebut sebelumnya telah dilakukan dibeberapa daerah seperti Kabupaten Demak dan Pati.
Dipilihnya sistem Hybrid Engineering (HE) dikarenakan fleksibel dapat menyesuaikan bentuk morfologi pantai, ramah lingkungan, ekonomis jika dibandingkan dengan material konvensional yakni beton, pembangunannya mudah dan cepat, efisien dalam penanggulangan abrasi yang ekstrim.
Namun demikian sistem HE memiliki fungsi utama sebagai perangkap sedimen bukan sebagai penahan gelombang sehingga jika diletakkan ditempat yang ombaknya kuat maka bangunan akan cepat rusak.
Dalam sosialisasi yang dihadiri oleh Dinas terkait, Kepala Desa dan Perangkat Desa, kelompok Nelayan setempat juga menampung aspirasi masyarakat terkait dengan jalur pelayaran yang nantinya bisa terganggu jika proyek itu berjalan.
Selain itu pelibatan masyarakat untuk penentuan titik-titik pembangunan juga dibahas. Masyarakat juga meminta kelompok wanita tani dilibatkan dalam pengadaan bibit mangrove dan tidak melalui perseorangan.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.
Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.