Beredar sebuah unggahan di media sosial Facebook yang mengeklaim adanya pneumonia virus baru. Virus tersebut diklaim lebih berbahaya dari virus Covid-19.
Faktanya, klaim pada unggahan tersebut adalah tidak benar. Dilansir dariĀ liputan6.com, daya atau virtulensi penularan Covid-19 masih jauh lebih tinggi dibanding Mycoplasma pneumonia yang sedang melonjak di Cina. Hal tersebut dilihat dari perbedaan patogen, Mycoplasma termasuk bakteri, sedangkan Covid-19 dari virus SARS-CoV-2. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Imran Pambudi menilai fatalitas atau kematian infeksi pneumonia akibat bakteri Mycoplasma pada anak ini terbilang sedikit. Karena itu, pneumonia akibat bakteri Mycoplasma sering disebut sebagai walking pneumonia. Sebutan itu lantaran gejalanya cenderung ringan sehingga pasien tidak perlu menjalani rawat inap di rumah sakit dan cukup melakukan rawat jalan.
This website uses cookies and asks your personal data to enhance your browsing experience. We are committed to protecting your privacy and ensuring your data is handled in compliance with the General Data Protection Regulation (GDPR).